Senin, 21 Juli 2014

My Journal : Esensi “Buka Bersama” bersama Alumni ‘13

Party
19 Juli 2014, aku menghadiri Buka Bersama bersama alumni angkatan 2013. Konsep acara sepengamatan saya adalah mempertemukan alumni SMA angkatan 2013 dalam acara buka bersama. Sekilas saya melihat nilai positif dari acara ini, yaitu untuk menyambung tali silaturahim dengan kawan-kawan lama semasa SMA. Benar saja, saya menemui banyak kawan-kawan SMA saya yang tidak pernah saya jumpai. Banyak percakapan yang terjadi, bertukar kabar, canda tawa, dan saling melepas rindu.

Namun di sisi lain, acara ini membawa tittle “Buka Bersama” yang secara tidak langsung membawa kesan religius di dalamnya. Sayangnya didalam rentetan acara buka bersama tidak ada kegiatan yang bernuansa religius. Rentetan acara buka bersama yang saya ingat ialah  pembukaan oleh MC; sambutan panitia; buka bersama + salat magrib; games; stand up comedy; dan foto-foto. Satu-satunya kegiatan yang mempunyai substansi religius ialah bakti sosial yang dilakukan oleh panitia yang dilakukan sebelum hari H.

Sepertinya fokus acara adalah reuni, tepatnya reuni yang dikemas dengan nuansa Ramadhan melalui buka bersama. Pelaksanaan acara sangat tepat pada sasaran mengenai reuni, tapi disisi lain, hal religius dalam acara ini hanya dijadikan sebagai formalitas semata. Esensi religi dalam acara ini hanya diwujudkan melalui bakti sosial yang dilaksanan sebelum hari H.

Padahal kita tahu bahwa buka puasa adalah bagian dari ibadah puasa, bahkan terdapat amalan-amalan sunnah dalam berbuka puasa. Saya tekankan kembali, esensi buka puasa adalah bagian dari ibadah puasa yang menandakan akhir dalam berpuasa. Setelah usai puasa (dalam konteks ini puasa Ramadhan) terdapat sunnah yang sayang untuk dilewatkan seperti salat tarawih, tadarus, dll. Alangkah baiknya bila acara buka bersama dimanfaatkan untuk melakukan sunnah-sunnah tersebut bersama-sama dibandingkan hanya kumpul-kumpul semata yang malah menjurus ke hal-hal yang bathil.


Pesan saya bagi temen-temen yag mau ngadain bukber yang mengatas namakan suatu kelompok organisasi, institusi, dan semacamnya baik formal maupun non formal, sebaiknya kembalikan alur acara bukber ke esensinya yaitu dalam rangka merayakan bulan Ramadhan dan ibadah karena Allah SWT. Bagaimanapun jalannya acara sebaiknya adalah usaha kita mendekatkan diri kepada Allah dan untuk mencari amalan baik dan ridhoNya.

NOTE
Tulisan ini sebenarnya bukan untuk menyerang suatu pihak manapun. Namun hanya publikasi pandangan saya bagaimana buka bersama sebaiknya berjalan. Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi yang hendak mengadakan acara buka bersama, khususnya yang bersifat non formal.  Sekali lagi saya minta maaf bila ada pihak yang tersinggung, saya samasekali tidak bermaksud menyerang, hanya berbagi sudut pandang. Kurang lebihnya saya mohon maaf bila ada kata-kata dari saya yang tidak berkenan.
Smile WabillahiTaufik-Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi-Wabarakatuh Smile

0 komentar:

Posting Komentar

Harap Tinggalkan Komentar

 

Followers

My Google+

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *