Minggu, 22 Desember 2013

My Journal : Tujuan Satu Semester

Saya ingat saat itu adalah saat pelajaran mata kuliah Pengantar Manajemen. Kebetulan aku dapat tempat duduk paling depan, karena datang terakhir dapat tempat duduk paling depan (Hukum Kampus I ). Saat itu dosen sedang memaparkan materi mengenai penetapan tujuan organisasi, dijelaskan bahwa penetapan tujuan organisasi diawal sehingga dapat memberikan arah pada organisasi dan acuan apa yang harus dilakukan organisasi, kalau tidak salah sih begitu, soalnya raga di dalam kampus jiwa diluar kampus.

Tiba-tiba si dosen menggunakan metode Ice Breaker menganalogikan “organisasi” dengan “mahasiswa”, si dosen membuat sebuah pertanyaan “….seperti kalau mahasiswa, seharusnya sudah menetapkan tujuan untuk satu semester. Nah, tujuan kalian dalam semester ini apa ?”. Mendadak kelas jadi lumayan ramai memberikan feed back, banyak yang menjawab dengan tujuan yang menurut saya sangat tinggi.
Tujuan hidup
“ IP 4 ! “
“ Aktif di organisasi !”
“ Dekat dengan dosen !”
“ IP minimal 3 ! “

Itulah beberapa jawaban temen-temenku. Aku juga ingin ikut menjawab. Tapi aku tidak pernah menetapkan tujuan dalam hidup. Karena aku orangnya menurutku relistis yang lebih condong ke pesismistis. Motoku dalam hidup hanyalah jalani yang terbaik untuk hari ini.  Lalu aku tanya ke diriku sendiri :

Me 1 : “Tujuan mu semester ini apa ?”
Me 2 :“Aku gak pernah punya tujuan, jalani yg terbaik ae lah….”
Me 1 :“Kalau hal yg paling tidak kamu inginkan ?”

Langsung saja aku nyeletuk “Gak drop out !”. Temen sebelahku langsung ketawa. Kupikir lagi, temenku yang lain punya tujuan dapat IP 4, aktif di organisasi, dekat dengan dosen, IP minimal 3, dll. Sedang tujuan ku dalam satu semester ? GAK DROP OUT. Terlihat sekali sosok pemalas jauh dari kesan visioner. Bila yang lain untuk mencapai tujuannya diperlukan usaha ekstra, aku hanya cukup datang, absen, duduk manis mendengarkan. Terlalu realistis.

Apapun tujuan akhir dalam hidupmu, lakukan yang terbaik untuk hari ini, jangan terlalu ambil pusing apa yang akan terjadi hari esok, karena hari esok sebenarnya adalah bonus dari Tuhan.

Pasrahkan segala nya kepada Yang Maha Esa atas segala usaha yang telah kita lakukan.

Bila tujuan akhir tak tercapai tersenyum dan bersyukurlah, atas hidup dan segala yang masih Dia berikan.

wassalam…Smile

0 komentar:

Posting Komentar

Harap Tinggalkan Komentar

 

Followers

My Google+

Contact Me

Nama

Email *

Pesan *